Mitos Atau Fakta, Buka Puasa Dengan Coklat Bisa Buat Lambung Bermasalah?
Ahlinya Lambung

Mitos Atau Fakta, Buka Puasa Dengan Coklat Bisa Buat Lambung Bermasalah?

28 May 2021 - 3 menit membaca




Coklat merupakan salah makanan favorit yang disukai banyak orang. Rasanya yang unik, dan bisa diolah jadi banyak makanan manis, membuat coklat kerap digunakan sebagai salah satu menu buka puasa favorit. Terlebih ada anjuran untuk berbuka puasa dengan makanan manis. 

Tidak hanya itu, konsumsi coklat pun dipercaya dapat mendatangkan banyak manfaat kesehatan, mulai dari mampu meningkatkan mood, mudah diserap tubuh, bisa digunakan sebagai energi booster, mengontrol gula darah, menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan jantung dan lainnya. 

Namun meski belakangan ini populer sebagai menu buka puasa, namun ternyata coklat tidak disarankan dikonsumsi saat perut kosong. Hal ini terungkap oleh penelitian yang tim peneliti dari Universitas Stanford, Inggris.  

Dalam keterangannya, Dr. Lauren Gerson menyatakan jika mereka yang punya masalah asam lambung sebenarnya bisa mengkonsumsi coklat dan minum anggur tanpa efek buruk. Hal yang sama pun berlaku untuk kopi dan makanan pedas yang selama ini terlarang bagi penderita asam lambung. 

Lebih lanjut lagi, Dr. Lauren menjelaskan jika klaim yang menyebut coklat, makanan pedas, anggur, dan lainnya dapat memicu masalah lambung, tidak dilengkapi dengan bukti yang kuat. Dengan catatan, makanan-makanan tersebut dikonsumsi dengan cara yang tepat dan tidak berlebihan. 

Misalnya untuk coklat, atau makanan olahan yang berbahan dasar coklat. Menurut Dr. Lauren, makanan ini sangat tidak disarankan dikonsumsi dalam kondisi perut kosong, dan dapat memicu lonjakan asam lambung. 

Selain faktor tersebut, Anda pun harus mempertimbangkan bahan penyerta dari makanan olahan coklat tersebut. Misalnya kandungan gula, tepung dan bahan lainnya. Semua itu bisa sangat berperan dalam peningkatan kadar asam lambung. 

Alasan Coklat Menyebabkan Asam Lambung Naik

Seperti disebutkan diatas, coklat dan makanan olahan yang berasal dari coklat dapat meningkatkan kadar asam lambung jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong. Dengan kata lain, coklat sangat tidak direkomendasikan dijadikan menu utama buka puasa. 

Kenapa bisa seperti itu? Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, laju pengosongan perut akan cenderung melambat setelah mengkonsumsi coklat, dan dapat menyebabkan otot LES lemas, atau otot yang berfungsi untuk menjaga isi perut agar tidak mengalir menuju kerongkongan. 

Selain itu, coklat pun mengandung methylxanthine, yang merupakan jenis stimulan yang mengandung kafein. Kandungan ini diketahui beresiko menyebabkan jaringan otot polos melemah, dan meningkatkan produksi asam lambung. 

Klaim ini dibuktikan lewat penelitian di Jepang tahun 2011. Dalam penelitian tersebut tim peneliti menemukan fakta jika konsumsi makanan dan minuman yang mengandung methylxanthine, termasuk coklat, dan teh hijau, dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung hingga 1.5 kali.

Trik Aman Konsumsi Coklat

Seperti dijelaskan di atas, coklat sebenarnya punya banyak manfaat kesehatan, dan sebenarnya bisa dikonsumsi sebagai menu buka puasa (tanpa meninggalkan efek samping). Namun ada syaratnya, coklat harus dikonsumsi dengan cara yang tepat, dan tidak berlebihan. 

Selain itu, Coklat sangat disarankan dijadikan sebagai menu penutup saja. Anda bisa mengkonsumsi coklat hangat, atau es coklat setelah mengkonsumsi menu utama buka puasa. Agar lebih maksimal, Anda bisa menambahkan konsumsi buah-buahan, dan sayuran hijau. 


Referensi :

  1. Academy of Nutrition and Dietetics. Diakses pada 2020. Gastroesophageal Reflux.
  2. Medical News Today. Diakses pada 2020. Chocolate and acid reflux: What's the link?.
  3. WebMD. Diakses pada 2020. What Is Acid Reflux Disease?




Artikel Terkait
Ahlinya Lambung

Penyebab Sakit Maag yang Harus Kita Waspadai

Ahlinya Lambung

Cara Menurunkan Asam Lambung yang Efektif

Ahlinya Lambung

Penyebab Asam Lambung Naik dan Berbagai Cara Mengatasinya

Error
Whoops, looks like something went wrong.