Ahlinya Lambung
Manfaat Madu untuk Melindungi Lambung dan Mencegah Sakit Maag
16 June 2020 - 3 menit membacaMadu memiliki rasa yang manis, tetapi tidak sama seperti bahan pemanis lainnya. Wajar saja, madu berasal dari proses alami sehingga mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh. Salah satu khasiat madu adalah untuk membantu mencegah maag.
Mungkin Anda masih ragu akan manfaat madu untuk mencegah gangguan pada lambung. Untuk itu, berikut penjelasan mengenai madu yang telah dibuktikan oleh beberapa jurnal dan penelitian ilmiah.
Bagaimana cara kerja madu dalam mencegah maag?
Menurut Mayo Clinic, madu memang sebagian besar terdiri dari gula, tetapi juga terdiri dari campuran:
- Asam amino
- Vitamin
- Mineral
- Zat besi
- Zinc
- Antioksidan
Madu juga dikenal memiliki sifat antiradang dan antibakteri. Oleh karena itu, madu sejak lama dikenal menjadi salah satu bahan alami yang memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, salah satunya untuk kesehatan lambung.
Penelitian yang diterbitkan Middle East Journal of Digestive Diseases pada tahun 2015 menyatakan, madu merupakan bahan makanan yang dapat meringankan gejala dispepsia (maag).
Dari penelitian ini, sebanyak 384 orang diberikan madu untuk membantu mengatasi gejala dispepsia. Hasilnya, madu termasuk salah satu di antara bahan makanan lain yang dapat meringankan gejala maag.
Pada artikel ilmiah yang diterbitkan pada 2018 juga menemukan, mengonsumi madu yang disertai perubahan pola makan dapat mencegah maag. Pada artikel ini, madu dikonsumsi sebanyak satu sendok makan satu jam sebelum makan.
Madu dapat merangsang saraf dalam lambung berkat kandungan antioksidannya. Menurut sebuah studi yang juga dikutip pada artikel ilmiah tersebut, mengonsumsi madu dapat menurunkan kadar asam dalam lambung hingga 56 persen.
Madu memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna
Probiotik adalah bakteri "baik" dalam usus yang bekerja untuk menjaga kesehatan saluran cerna dan proses metabolisme yang terjadi. Ulasan ilmiah yang diterbitkan Oxford Academic pada tahun 2017 menyatakan, kandungan oligosakarida yang terdapat dalam madu memiliki manfaat untuk mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam lambung.
Selain itu, kandungan antimikroba dalam madu juga bekerja secara sinergis bersama probiotik untuk melawan beberapa jenis patogen (parasit penyebab penyakit). Lalu, madu juga dapat membantu penyembuhan luka, termasuk luka dalam lambung yang diakibatkan oleh maag.
Penggunaan madu dalam obat untuk mencegah masalah pada lambung
Madu secara tradisional sudah digunakan sejak lama, baik sebagai bahan makanan maupun obat alami untuk mengatasi beberapa kondisi kesehatan. Namun, sekarang ini madu dapat mudah ditemukan menjadi salah satu kandungan dari obat-obatan, terutama obat untuk membantu mengatasi masalah pada lambung. Promag Herbal merupakan contohnya. Promag memang dikenal sebagai obat pereda maag. Promag Herbal memiliki manfaat untuk mencegah maag berkat kandungan 8 jenis bahan herbalnya, termasuk madu dan royal jelly. Dari sebuah jurnal yang membahas mengenai penggunaan madu dalam obat modern pada tahun 2013 menyatakan bahwa madu dapat menghambat sekitar 60 spesies bakteri apabila dikonsumsi. Sifat antimikroba dalam madu yang menyebabkan aktivitas bakteri menjadi terhambat. Namun, cara kerjanya berbeda dengan antibiotik biasa. Madu bekerja dengan cara membuat tempat berkembang bakteri mengering dan menyebabkan mereka dehidrasi. Lalu tingkat keasaman dari madu cukup rendah sehingga menghambat pertumbuhan sebagian besar mikroorganisme.
Oleh karena itu, madu merupakan salah satu bahan makanan alami yang memiliki khasiat atau manfaat dalam melindungi lambung, termasuk untuk mencegah maag.
Anda dapat mendapat manfaat madu ini dari Promag Herbal yang dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Tak hanya itu, Promag Herbal juga dapat dinikmati dengan cara dicampur air hangat.
Referensi:
Mayo Clinic. (2017). Honey. Retrieved May 27, 2020, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-honey/art-20363819
Akhondi-Meybodi, M., Aghaei, M. A., & Hashemian, Z. (2015). The Role of Diet in the Management of Non-Ulcer Dyspepsia. Middle East Journal of Digestive Diseases, 7(1), 19–24. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4293796/
Taghvaei, T., Bagheri-Nesami, M., & Nikkhah, A. (2018, September 12). The Effect of Honey and Diet Education on Symptoms of Functional Dyspepsia: A Randomized Clinical Trial. Retrieved May 27, 2020, from Iranian Red Crescent Medical Journal website: https://sites.kowsarpub.com/ircmj/articles/65557.html
Mohan, A., Quek, S.-Y., Gutierrez-Maddox, N., Gao, Y., & Shu, Q. (2017). Effect of honey in improving the gut microbial balance. Food Quality and Safety, 1(2), 107–115. https://doi.org/10.1093/fqsafe/fyx015
Eteraf-Oskouei, T., & Najafi, M. (2013). Traditional and modern uses of natural honey in human diseases: a review. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 16(6), 731–742. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3758027/