Ahlinya Lambung
Lambung Bocor, Apa Penyebabnya?
20 December 2021 - 3 menit membacaGastrointestinal perforation atau lambung bocor merupakan kondisi ketika lambung bocor atau terdapat lubang di lambung. Selain bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat menyiksa, jika dibiarkan lambung bocor bisa mengganggu sistem pencernaan, dan menyebabkan banyak komplikasi serius.
Kebocoran lambung biasanya menimbulkan gejala berupa sesak nafas, kelelahan, jumlah urine, feses dan gas yang berkurang, jantung berdebar, pusing, hingga nyeri perut hebat. Dalam kondisi yang lebih berat, kebocoran di lambung bisa memicu BAB berdarah dan muntah darah.
Lambung bocor sendiri bisa disebabkan karena banyak faktor, beberapa diantaranya adalah:
1. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan kondisi yang terjadi ketika lambung terluka akibat infeksi bakteri, atau karena sebab lainnya. Jika terus dibiarkan, asam lambung akan terus mengikis bagian lambung yang terluka hingga menyebabkan kebocoran.
Tukak lambung biasanya ditandai dengan nyeri atau panas di area dada, nyeri di ulu hati yang sangat menyiksa, mual, muntah dan lainnya. Jika tidak diatasi dengan baik, tukak lambung bisa berkembang menjadi kebocoran pada lambung.
2. Menelan Benda Asing
Tanpa sengaja terkadang kita melakukan kesalahan dengan menelan benda asing yang berpotensi membahayakan lambung, misalnya serpihan kaca yang tercampur dalam makanan, patahan gigi, tulang ikan, dan benda keras lainnya.
Selain benda keras yang tidak bisa dihancurkan dan berpotensi membuat goresan, lambung bocor bisa disebabkan oleh mengkonsumsi bahan kimia, seperti kimia alkali atau bahan kimia berbahaya, seperti deterjen, pembersih kamar mandi, pembersih toilet dan lainnya.
3. Kanker Lambung
Kanker lambung merupakan salah satu jenis kanker yang berpotensi besar menyebabkan kebocoran di lambung. Kemunculan kanker lambung bisa dikenali dengan tanda yang mirip sakit maag, namun bersifat akut, seperti mual, muntah, nyeri di ulu hati, dan lainnya.
Penyakit ini terjadi ketika pertumbuhan sel abnormal di lambung mengalami peningkatan tidak terkendali. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan munculnya kanker lambung, mulai dari faktor genetik, kebiasaan merokok, dan komplikasi dari penyakit lainnya.
4. Cedera Perut
Terkadang ada insiden tidak terduga dan berpotensi mengancam nyawa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mendapat tusukan, mengalami benturan keras, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan luka robek di area perut, jadi korban penembakan dan lainnya.
Kondisi-kondisi di atas tidak hanya dapat melukai tubuh bagian luar, tapi bisa menyebabkan cedera serius di organ dalam, termasuk menyebabkan kebocoran lambung. Dalam kasus ini, kebocoran pada lambung tidak menimbulkan gejala, namun menyebabkan dampak yang sama pada kesehatan.
5. Prosedur Medis
Meski kemungkinannya sangat kecil, namun beberapa prosedur medis terkait lambung beresiko menyebabkan lambung bocor, beberapa diantaranya adalah, operasi pengangkatan polip lambung, operasi bariatrik, operasi gastrektomi dan gastroskopi.
Resiko ini semakin meningkat ketika sebelum operasi atau menjalani prosedur tersebut Anda sudah memiliki penyakit yang berkaitan dengan lambung.
Penanganan Perforasi
Gastrointestinal perforation atau kebocoran pada lambung merupakan kondisi berbahaya. Jika tidak segera ditangani, kebocoran di lambung bisa menyebabkan isi lambung akan keluar dan menyebar hingga ke rongga perut. Kondisi ini bisa berujung pada peritonitis.
Untuk menangani lambung bocor, biasanya dokter akan memberikan obat penahan rasa sakit. Setelah itu, dalam kebanyakan kasus, dokter akan memilih tindakan operasi darurat untuk menyumbat area lambung yang mengalami kebocoran.
Selain dengan operasi, dokter pun akan mencari penyebab utama dari kebocoran lambung tersebut, kemudian melakukan tindakan pencegahan sejak dini. Anda pun mungkin akan disarankan untuk memperbaiki gaya hidup demi mencegah terjadinya lambung bocor kembali.
Referensi:
- Web MD. Diakses pada 2021. What Is Gastrointestinal Perforation?
- Medical News Today. Diakses pada 2021. Causes and treatment of gastrointestinal perforation