GERD
Gejala GERD Pria dan Wanita Itu Ternyata Berbeda. Apa Saja?
08 March 2021 - 3 menit membacaSelama ini banyak orang mengenal penyakit GERD dari gejalanya yang khas berupa nyeri di ulu hati, mual, muntah, heartburn, sakit perut dan lainnya. Gejala GERD bisa menimpa siapa saja, baik pria maupun wanita. Terutama mereka dengan gaya hidup yang buruk.
Namun sangat sedikit yang tahu jika gejala GERD pada pria dan wanita itu berbeda. Karena perbedaan ini, banyak orang yang akhirnya kurang waspada, hingga akhirnya melakukan penanganan yang kurang tepat, atau tidak melakukan penanganan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Agar tidak salah kaprah, mendingan kita simak yuk beberapa perbedaan gejala penyakit GERD yang terjadi pada pria dan wanita.
Gejala pada wanita
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal archives of surgery and clinical research, menjelaskan beberapa gejala umum yang kerap dialami saat wanita menderita GERD. Hal ini diketahui setelah tim peneliti memeriksa data keluhan yang dialami oleh lebih dari 5.000 wanita di Australia.
Beberapa gejala tersebut diantaranya, sulit menelan, timbul hernia hiatal atau terjadinya tonjolan yang berada di atas perut hingga ke bagian pembukaan diafragma, dan umumnya terjadi kepada wanita yang berusia di atas 35 tahun.
Selain itu, rasa nyeri yang dialami wanita pun umumnya lebih sering dan intens ketimbang pria. Sementara untuk tingkat resikonya, umumnya wanita dengan berat badan berlebih atau obesitas, jauh lebih rentan mengalami gejala GERD ketimbang wanita dengan berat badan normal.
Gejala pada pria
Masih menurut penelitian yang sama, gejala penyakit GERD yang dialami pria sedikit berbeda dan cenderung lebih rumit. Selain itu, pria pun lebih riskan mengalami beberapa komplikasi, termasuk melemahnya otot sphincter kerongkongan bagian bawah (LES).
Kondisi ini membuat penderitanya lebih sering mengalami heartburn, asam di mulut hingga bau mulut yang sangat mengganggu. Selain itu, kondisi ini pun membuat mereka lebih rentan mengalami esofagitis atau radang kerongkongan, kanker kerongkongan, dan barret esofagus.
Selain itu, pria umumnya jarang mengalami gejala-gejala khas seperti, sakit di ulu hati, perut kembung, sering sendawa dan lainnya. Namun saat gejala-gejala tersebut muncul, rasa sakit yang dialami akan jauh lebih parah. Hal ini menunjukkan adanya kerusakan lambung yang lebih serius.
Mengapa keluhan tersebut berbeda?
Hingga saat ini, para peneliti belum menemukan penyebab pasti alasan kenapa gejala GERD pada pria dan wanita berbeda. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bukti yang kuat yang menyebut jenis kelamin berpengaruh kepada sistem kerja kerongkongan dan lambung.
Namun untuk dugaan sementara, para ahli sepakat jika perbedaan gejala ini lebih mengarah kepada faktor sosial dan budaya, serta gaya hidup dari tiap individu.
Pria cenderung mengabaikan rasa sakit akibat GERD, dan baru akan mengeluh jika rasa sakit tersebut sudah di luar batas toleransi mereka. Sementara untuk wanita, mereka cenderung memilih langsung memeriksakan diri ke dokter begitu merasa ada keluhan kecil.
Selain itu, faktor gaya hidup pun cukup menentukan gejala yang muncul dan lokasi kerusakan organ akibat produksi GERD berlebih.
Gejala GERD pada pria disebabkan karena kebiasaan merokok dan konsumsi minuman keras, yang menyebabkan masalah di area ‘atas’ seperti lambung dan kerongkongan. Sementara wanita kebanyakan disebabkan karena faktor pola makan yang buruk sehingga keluhan yang timbul umumnya berada di area ‘bawah’, seperti usus dan lainnya.
Referensi:
- JNM Journal. Diakses pada 2021. Sex and Gender Differences in Gastroesophageal Reflux Disease
- WebMD. Diakses pada 2021. Men, Women May Experience Acid Reflux Differently
- Medpagetoday. Diakses pada 2021. Feel the Burn: Gender Differences in Reflux Disease