Health
Berbagai Manfaat Kesehatan Kunyit yang Teruji Secara Klinis
24 September 2020 - 3 menit membacaKunyit merupakan salah satu rempah yang sudah tidak asing digunakan oleh masyarakat Indonesia. Meski demikian, sebagian besar orang mungkin masih belum sadar akan manfaat kesehatan yang dimiliki kunyit. Bahkan, manfaat dari kunyit telah teruji secara klinis,
Penasaran apa saja kandungan dari kunyit beserta manfaat yang bisa didapat dengan mengonsumsi rempah satu ini? Simak penjelasannya berikut.
Mengenal berbagai kandungan kunyit yang baik bagi kesehatan
Berdasarkan data yang dilansir dari U.S. Department of Agriculture, dalam setiap 100 gram kunyit terdiri dari berbagai macam kandungan, di antaranya:
312 kkal energi
9.68 gram protein
22.7 gram serat
168 gram kalsium
55 mg iron (zat besi)
208 mg magnesium
299 mg fosfor
2080 mg potasium
4.5 mg zink
Berbagai kandungan kunyit tersebut masing-masing memiliki peran dan manfaat dalam tubuh. Belum lagi sifat dari kunyit yang dikenal dapat memberikan efek sebagai antioksidan, antimikroba, hingga antiradang, seperti yang dilaporkan oleh Pubmed dalam studinya tahun 2009.
Sebagai contoh mari kita bahas kandungan serat, kalsium, dan potasium dari daftar di atas. Menurut Dietary Guidelines for American 2015-2020, ketiga senyawa tersebut termasuk nutrien yang kurang dikonsumi. Di sisi lain, Anda bisa sekaligus mendapat asupan ketiga kandungan tersebut dari kunyit.
Serat sendiri memiliki segudang manfaat kesehatan. Menurut Mayoclinic, dengan menjaga asupan serat yang cukup, keuntungan yang didapat seperti:
Menjaga kesehatan saluran cerna
Menurunkan tingkat kolesterol yang tinggi
Membantu mengontrol gula darah
Mendukung berat badan ideal
Beberapa manfaat dari kunyit yang telah teruji secara klinis
Beberapa penelitian telah sejak lama membahas manfaat kunyit bagi kesehatan. Berikut di antaranya:
Berpotensi besar sebagai antiradang dan antioksidan
Salah satunya yang dilansir di laman resmi via https://healthcare.utah.edu/healthfeed/postings/2020/02/turmeric.php. Para peneliti menemukan bahwa zat alami seperti kurkumin dalam kunyit berpotensi menjadi cara yang aman dan efektif untuk membantu mengurangi peradangan sekaligus mencegah dan mengobati penyakit.
Sebenarnya peradangan memiliki fungsi untuk membunuh virus atau bakteri dalam tubuh, sama halnya seperti waktu Anda demam. Namun, apabila peradangan sudah menjadi kronis, dampaknya dapat berbahaya karena berkontribusi menjadi faktor penyebab sebuah penyakit.
Potensi kunyit dalam menjadi antiradang dan antioksidan berkat kandungan kurkumin ini berdampak positif pada orang dengan obesitas, serta mengurangi nyeri dan pembengkakan pada penderita artritis (penyakit sendi).
Dapat membantu meredakan maag dan gangguan lambung lainnya
Dilansir dari Kaiserpermanente.org, sebuah studi menemukan bahwa kunyit dapat meredakan maag (indigestion/dyspepsia), heartburn, dan meningkatnya cairan asam dalam lambung. Manfaat dari kunyit ini akan dirasakan ketika dikonsumsi dalam jumlah 250 mg dalam bentuk kapsul sebanyak empat kali dalam sehari.
Di samping itu, menurut hasil studi tahun 2007 oleh Altmedrev via lama http://www.altmedrev.com/archive/publications/16/2/116.pdf, asam lambung dan GERD (gastroesophageal reflux disease) dapat disebabkan oleh peradangan dan stres oksidatif. Penelitian ini menganjurkan agar GERD diatasi oleh antiradang dan antioksidan.
Oleh karena itu, karena memiliki potensi sebagai antiradang dan antioksidan yang kuat, kunyit dapat digunakan untuk membantu gangguan pada lambung tersebut.
Digunakan untuk membantu mencegah dan merawat diabetes
Sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan tahun 2013 oleh ncbi.nlm.nih.gov membahas hubungan antara kurkumin (senyawa dalam kunyit) dan diabetes. Pada kesimpulannya dikatakan bahwa terdapat beberapa penelitian yang telah mendukung penggunaan kurkumin secara tradisional dan peran pentingnya dalam mencegah serta mengobati diabetes termasuk komplikasinya.
Kurkumin berdampak pada sebagian besar faktor penyebab diabetes misalnya seperti resistensi insulin.
Meskipun dengan potensi manfaat kesehatan yang begitu besar, sejauh ini penggunaan kurkumin untuk diabetes masih terbatas karena hanya tersedia untuk membantu mengobati kondisi medis seperti neuropati diabetik. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penggunaan kurkumin secara modern untuk pengobatan diabetes dan segala yang berhubungan dengan kondisi medis ini.
Cara mengonsumsi kunyit agar manfaat kesehatannya terasa secara optimal
Pada umumnya, kunyit termasuk aman dikonsumsi dan biasanya dikonsumsi secara oral atau dimakan langsung. Belum terdapat batasan khusus termasuk usia dan takaran dalam mengonsumsi herbal satu ini. Namun, mungkin sebaiknya kunyit diberikan pada anak yang sudah cukup usia agar lebih aman.
Anda bahkan dianjurkan untuk menggunakan kunyit dalam masakan atau memilih menu makan dengan bahan rempah ini. Tidak sulit sebenarnya menemukan hidangan khas nusantara yang dibumbui dengan kunyit.
Selain itu, ketika Anda merasa memerlukan manfaat dari kunyit ini untuk membantu mengatasi suatu kondisi kesehatan, minum saja Promag Herbal yang tentu saja menggunakan kunyit sebagai salah satu kandungannya.
Penggunaan kunyit dalam Promag Herbal dikombinasikan bersama bahan alami lain seperti madu, jahe merah, adas, akar manis, serta daun mint dapat dikonsumsi tak hanya untuk mengatasi tetapi juga mencegah gangguan kesehatan pada lambung. Promag Herbal selain dapat dikonsumsi langsung, juga dapat dicampur dengan air dan teh hangat agar lebih nikmat.
Berkat kombinasi bahan alaminya, Promag Herbal termasuk obat yang aman diminum tiga kali dalam sehari untuk melindungi atau menjaga lambung dari gangguan saluran cerna.
Setelah mengetahui manfaat dari kunyit, Anda seharusnya sudah sadar akan potensi yang dimiliki rempah ini. Bagi Anda yang cukup sering mengalami gangguan pencernaan, kunyit dapat membantu meredakan segala gejala yang dirasakan sehingga penting untuk selalu sedia Promag Herbal.
Referensi:
U.S. DEPARTMENT OF AGRICULTURE. (2019). FoodData Central. Retrieved August 27, 2020, from https://fdc.nal.usda.gov/fdc-app.html#/food-details/172231/nutrients Fiberfacts.org. (n.d.). Recommended Daily Intake – Fiber Facts. Retrieved August 27, 2020, from https://www.fiberfacts.org/consumer-recommended-daily-intake/ Mayo Clinic. (2018). How to add more fiber to your diet. Retrieved August 27, 2020, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/fiber/art-20043983 Jurenka. (2009, June 1). Anti-inflammatory Properties of Curcumin, a Major Constituent of Curcuma Longa: A Review of Preclinical and Clinical Research. Retrieved August 27, 2020, from Alternative medicine review : a journal of clinical therapeutic website: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19594223/ Hewlings, S., & Kalman, D. (2017). Curcumin: A Review of Its’ Effects on Human Health. Foods, 6(10), 92. https://doi.org/10.3390/foods6100092 Kaiser Permanente. (2015). Turmeric. Retrieved August 27, 2020, from https://wa.kaiserpermanente.org/kbase/topic.jhtml?docId=hn-2175005 Patrick, L. (2011). Gastroesophageal reflux disease (GERD): a review of conventional and alternative treatments. Alternative Medicine Review: A Journal of Clinical Therapeutic, 16(2), 116–133. Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21649454/ Zhang, D., Fu, M., Gao, S.-H., & Liu, J.-L. (2013). Curcumin and Diabetes: A Systematic Review. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2013, 1–16. https://doi.org/10.1155/2013/636053