Ahlinya Lambung
9 Pemicu Asam Lambung Naik yang Harus Dihindari
25 September 2020 - 3 menit membacaAnda penyuka minuman bersoda dan makanan pedas?. Mulai sekarang wajib berhati-hati karena selain kurang bersahabat dengan pencernaan, keduanya juga kerap menjadi faktor pemicu naiknya asam lambung. Meskipun tak melulu makanan pedas dan minuman bersoda, naiknya asam lambung sesungguhnya juga dapat disebabkan oleh banyak faktor lain yang bahkan sebagian besar orang kadang tidak menyadarinya.
Jika menyoal makanan yang dikonsumsi, tentu kedua hal yang disebutkan tadi menjadi penyebab terbanyak dibalik naiknya asam lambung. Meskipun demikian, namun pada kenyataannya ternyata tak hanya makanan saja yang bisa menjadi penyebab asam lambung naik, akan tetapi juga beberapa faktor lain yang mungkin belum banyak diketahui orang. Lantas apa saja penyebab dan pemicunya?. Simak penjelasan detailnya dibawah ini.
Asam lambung memiliki fungsi membantu perut dalam mencerna makanan yang ditelan. Akan tetapi, asam lambung juga dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan masalah kesehatan. Kondisi yang dapat terjadi karena kenaikan asam lambung adalah perih ulu hati (heartburn), sakit perut, perut kembung, dan mual. Selain makanan, ada banyak pemicu untuk naiknya asam lambung yang harus Anda waspadai.
Makanan dan 9 penyebab gejala asam lambung naik
Kebiasaan dan makanan mampu memicu kenaikan asam lambung yang sesungguhnya baik untuk pencernaan. Salah satu cara terbaik untuk mencegah kenaikan asam lambung adalah dengan mengetahui penyebabnya. Simak sembilan hal yang membuat asam lambung naik, dimulai dari makanan hingga kebiasaan maupun aktivitas sehari-hari.
Makanan sebagai penyebab asam lambung naik
Asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya. Lalu, bagaimana cara asam lambung mampu naik hingga ke kerongkongan? Ini disebabkan oleh fungsi otot halus (sfingter) di saluran esofagus yang tidak sengaja terbuka sehingga memberi kesempatan bagi asam lambung untuk naik ke kerongkongan.
Sejumlah kandungan pada makanan dapat mengganggu fungsi otot halus di bagian bawah esofagus. Misalnya, makanan cepat saji tinggi lemak dan minyak. Kedua hal tersebut membutuhkan waktu lama untuk dicerna sehingga bertahan lebih lama di lambung. Apabila lambung cukup penuh karena makanan sulit dicerna, otot halus dapat tidak sengaja tertekan sehingga terbuka dan memungkinkan asam lambung "menggerogoti" kerongkongan.
Beberapa makanan lain juga dapat menjadi penyebab, namun tak setiap orang memiliki makanan pemicu yang sama. Jika Anda sering merasakan gejala akibat kenaikan asam lambung setelah mengonsumsi makanan tertentu, mungkin tidak ada salahnya jika jenis makanan tersebut dikurangi atau dieliminasi dari pola makan harian Anda.
Kebiasaan makan
Jangan makan terburu-buru dan dalam porsi yang sangat banyak lebih dari biasanya. Ketika perut terlalu penuh akibat porsi makan berlebihan atau makanan yang tidak dikunyah dengan baik, asam lambung juga berpeluang naik dan mengganggu hari Anda. Daripada melakukan hal di atas, lebih baik makan dalam porsi secukupnya dan lebih sering. Tak lupa untuk tidak buru-buru menelan makanan jika belum dikunyah dengan baik.
Minuman bersoda
Minuman jenis ini memang mampu melepas dahaga, namun terkadang membuat Anda sendawa. Bersendawa merupakan cara tubuh melepaskan gas di perut. Sayangnya, hal ini juga mampu membuat asam lambung naik. Dengan kata lain, makanan seperti junk food dan minuman soda sebaiknya dihindari untuk Anda yang suka mengalami kenaikan asam lambung.
Rebahan setelah makan
Jangan langsung berbaring di kasur yang empuk setelah makan. Lebih baik berdiri atau duduk setidaknya tiga jam sebelum Anda berbaring untuk tidur siang atau istirahat di malam hari. Gravitasi membuat asam lambung tetap berada di lambung jika Anda tidak berbaring setelah makan. Oleh sebab itu, atur jam makan dengan baik, ya. Hindari makan atau menikmati camilan yang terlalu dekat dengan jam tidur.
Mengolah tubuh seusai makan
Olahraga memang baik bagi tubuh. Akan tetapi, mengonsumsi makanan dan langsung berolahraga berat mampu memicu kenaikan asam lambung yang jelas tak baik untuk kesehatan. Apabila ingin berolahraga, pilih yang ringan seperti jalan kaki ringan. Hindari jenis olahraga berintensitas berat, apalagi yang mengharuskan Anda membungkuk.
Posisi tidur
Posisi kepala ketika tidur yang ideal adalah lebih tinggi dari kaki apabila suka mengalami masalah asam lambung. Anda dapat menggunakan kerangka ranjang yang mampu diatur tingginya di bagian kepala atau menggunakan bantalan busa untuk menopang tubuh bagian atas. Berdasarkan Harvard Health Publishing, hindari hanya menggunakan bantal untuk menopang bagian tubuh tersebut. Alasannya karena tumpukan bantal tidak efektif menjadi topangan yang tepat.
Berat badan
Berat badan yang berlebihan mampu mengacaukan fungsi otot halus yang mencegah kenaikan asam lambung. Efek berat badan membuat kekuatan otot halus untuk tetap tertutup menjadi berkurang. Dengan begitu, otot halus di esofagus tersebut dapat terbuka di waktu tertentu dan menyebabkan perih ulu hati atau gejala lain akibat kenaikan asam lambung. Jadi, selain memperhatikan makanan yang memicu kenaikan asam lambung, Anda juga sebaiknya menjaga berat badan untuk kesehatan perut dan tubuh secara keseluruhan.
Merokok
Efek nikotin dari rokok membuat otot halus di esofagus menjadi lebih rileks. Alhasil, asam lambung mampu naik ke kerongkongan. Hindari merokok atau ikuti program berhenti merokok jika Anda seorang perokok aktif supaya terbebas dari masalah kesehatan yang diakibatkan oleh rokok.
Efek samping obat
Sejumlah obat-obatan juga mampu melemaskan otot halus di esofagus. Contohnya adalah obat-obatan pereda rasa sakit yang termasuk dalam kategori obat antiperadangan.
Singkat kata, selain makanan, ada sejumlah kebiasaan yang menjadi pemicu kenaikan asam lambung. Ketika hal ini terjadi, Anda dapat mengatasi perih ulu hati atau gejala lainnya dengan minum Promag Herbal. Kandungan Promag Herbal, meliputi kunyit, jahe merah, madu, royal jelly, adas, ananas, akar manis, dan daun mint mampu mengurangi kumpulan gejala gangguan lambung.
Apabila kenaikan asam lambung sering terjadi, harap konsultasi dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat mengevaluasi kondisi Anda dan mengeliminasi kemungkinan hal tersebut didasari oleh kondisi yang lebih serius.
Referensi:
1. Functional heartburn. (n.d.). About GERD. Retrieved August 27, 2020, from https://www.aboutgerd.org/functional-heartburn.html
2. Gastroesophageal reflux disease symptoms and conditions. (n.d.). NHS Inform. Retrieved August 27, 2020, from https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/stomach-liver-and-gastrointestinal-tract/gastro-oesophageal-reflux-disease-gord Harvard Health Publishing. (2019, September 24).
3. 9 ways to relieve acid reflux without medication. Harvard Health. Retrieved August 27, 2020, from https://www.health.harvard.edu/digestive-health/9-ways-to-relieve-acid-reflux-without-medication
4. Heartburn and acid reflux. (2017, October 23). nhs.uk. Retrieved August 27, 2020, from https://www.nhs.uk/conditions/heartburn-and-acid-reflux/
5. Indigestion. (n.d.). Nemours KidsHealth. Retrieved August 27, 2020, from https://kidshealth.org/en/teens/indigestion.html